Mahmoud Sarbojihan lahir pada tanggal
28 Oktober 1956 di Aradan. Ia lahir dari keluarga yang kurang mapan. Ayahnya
bekerja sebagai tukang pandai besi. Masa mudanya diisi dengan kegiatan yang
penuh dengan perjuangan untuk menimba ilmu.
Beliau diangkat menjadi Presiden
Iran ke 6 pada 3 Agustus 2005. Hidup dengan keadaan susah membuatnya menjadi
orang yang sangat sederhana. Beliau tak mau hidup dengan kemewahan. Terpilih
menjadi Presiden Iran yang ke-6 tak menjadikannya seorang yang sombong dan lupa tentang
kesederhanaan. Saat ia terpilih sebagai Presiden ia justru menjual aset mewah Negara
dan menggantinya beberapa buah kursi klasik untuk mengisi ruangannya.
Beliau juga tak gentar intimidasi negara adidaya. Pada masa pemerintahannya
juga beliau memimpin pembangunan reaktor nuklir dan membangun senjata
mahadahsyat: Nuklir Missile. Akan tetapi atas tindakannya ini Iran mendapatkan
tudingan akan menyebabkan pecahnya keseimbangan dunia, dan mendapat reaksi
keras dari negara Eropa dan Amerika.
Tapi kegiatan nuklir ini didukung oleh sebagian besar warganya, hingga akhirnya Presiden Ahmadinejad mengusir kedutaan besar Amerika dan Inggris dari Teheran, karena tindakannya ini, negara Salahhudin mendapat sanksi berupa embargo dari seluruh anggota PBB, tapi tak disangka bahwa ternyata Iran mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya dan merupakan negara tanpa utang luar negeri.
Beliau juga mendapat julukan seorang Presiden Terbaik yang Pernah Ada.
Tapi kegiatan nuklir ini didukung oleh sebagian besar warganya, hingga akhirnya Presiden Ahmadinejad mengusir kedutaan besar Amerika dan Inggris dari Teheran, karena tindakannya ini, negara Salahhudin mendapat sanksi berupa embargo dari seluruh anggota PBB, tapi tak disangka bahwa ternyata Iran mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya dan merupakan negara tanpa utang luar negeri.
Beliau juga mendapat julukan seorang Presiden Terbaik yang Pernah Ada.
Beliau adalah satu satunya presiden
yang mengambil gajinya hanya untuk kebutuhan hidup keluarga dan anak-anaknya,
sisanya dikembalikan untuk kemaslahatan rakyatnya. Sebagai seorang muslim
beliau merupakan presiden yang agamis
sekali. Ketika beliau mendengar adzan berkumandang beliau langsung bersimpuh
beralaskan karpet dimanapun ia berada.
Prinsip hidupnya yang membawanya
tetap dicintai dimanapun ia berada. Beliau selalu berprinsip menjadi orang yang
sederhana dan selalu bersikap tanggung jawab. Menurutnya selalu menjadi orang
yang sederhana adalah hal yang menjadikan diri lebih bersyukur. Serta tanggung
jawab karena sebagai seorang muslim semua tindak dan perilaku kita akan
dimintai pertanggung jawabannya di hari akhir nanti. Hal itu pula yang beliau tanam dan ajarkan
kepada anak-anaknya.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar